Indonesian

Saat ini kami membangun wilayah pesisir yang stabil di Utara pulau Jawa melalui pendekatan inovatif Building with Nature.

Wilayah pesisir yang tererosi parah di Utara Jawa

Di utara pulau Jawa masyarakat terdampak oleh erosi sepanjang ratusan kilometer di sepanjang garis pesisir. Di kabupaten Demak, lebih dari 3 kilometer lahan telah tenggelam di bawah laut, termasuk di dalamnya beberapa desa. Kenaikan permukaan air laut diproyeksikan menenggelamkan hingga 6 kilometer daratan pada tahun 2100, mendampaki lebih dari 70.000 penduduk dan 6.000 hektar area pertambakan. Dalam jangka panjang, sejumlah 30 juta penduduk mungkin terdampak oleh erosi pesisir.

Mengatasi penyebab utama erosi

Penyebab utama permasalahan erosi adalah semakin berkurangnya jalur mangrove karena dikonversi menjadi kawasan pertambakan, pembangunan wilayah pesisir yang mengganggu pembentukan lapisan sedimen di lepas pantai, serta pengambilan air tanah yang menyebabkan penurunan muka tanah (land subsidence) dan kanalisasi sungai. Kami memperkenalkan pendekatan Building with Nature untuk mengatasi sebab-sebab utama tersebut dengan mengintegrasikan upaya-upaya restorasi mangrove dengan restorasi sungai, mengaplikasikan ilmu teknik sipil berskala kecil dan menerapkan penggunaan lahan yang berkelanjutan.

penurunan muka tanah

Pemulihan mangrove

Melalui pembangunan bendungan permeabel yang terbuat dari batang bambu dan tangkai pohon, kami meredam ombak dan memerangkap sedimen. Begitu permukaan sedimen di dekat pantai telah mengalami kenaikan permukaan yang cukup, maka mangrove akan bergenerasi secara alami, berkembang menjadi suatu pertahanan alami yang melindungi area di belakangnya dari erosi yang lebih parah. Di daerah-daerah di mana garis pantainya belum tererosi, bersama-sama dengan masyarakat setempat kami menstimulasi upaya konversi tambak menjadi lahan mangrove.

Budidaya tambak yang berkelanjutan

Kami membuat suatu model budidaya tambak berkelanjutan yang memungkinkan dilakukannya upaya restorasi mangrove dan menyaratkan penggunaan bahan kimia yang lebih sedikit, sehingga kelompok masyarakat yang rentan, maupun berbagai sektor ekonomi dapat berkembang, lebih mandiri, dan memiliki ketahan terhadap risiko bencana. Serangkaian upaya akan dilaksanakan dalam suatu kerangka aturan yang dibuat oleh masyarakat dan berakar pada berbagai rencana pengembangan masyarakat serta perencanaan pembangunan berkelanjutan yang dibuat oleh pemerintah.

Belajar Melalui Praktik

Building with Nature bersifat inovatif dan spesifik, beroperasi di bidang-bidang kerja dengan pemahaman yang terbatas mengenai sistem dan perubahan yang dinamis. Oleh karena itu, kami menerapkan strategi belajar melalui praktik. Proyek kami, karenanya, bersifat fleksibel dan adaptif, dan kerap diperbarui dengan serangkaian pembelajaran (lessons learned). Kami berbagi pengetahuan dan pembelajaran tersebut secara luas untuk mendukung replikasi dari pendekatan yang kami terapkan.

Building with Nature Indonesia – Menyelamatkan garis pantai di delta yang tererosi

Replikasi dan peningkatan skala

Pada setiap situasi, terdapat suatu solusi “Building with Nature”, yang mengombinasikan antara pendekatan lingkungan dengan pendekatan teknik sipil dalam suatu penggabungan yang optimal, seiring dengan beragam upaya pengurangan risiko lainnya. Kami bertujuan untuk mewujudkan replikasi dan peningkatan skala dalam hal filosofi dan pendekatan Building with Nature di wilayah-wilayah pedesaan dan perkotaan lainnya, di Indonesia dan di seluruh dunia. Kami mewujudkannya melalui upaya peningkatan kapasitas, pertukaran pengetahuan, dan penerapan melalui berbagai kebijakan dan proses perencanaan. Prakarsa ini sangat didukung oleh pemerintah Indonesia dan masyarakat setempat. Kami membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasi permasalahan yang rumit di Demak.

Building with Nature Indonesia 14

Untuk informasi lebih lanjut:

Projects 12
Weny Sihombing
Helpdesk Building with Nature Indonesia:
[email protected]